Pencarian

Senin, 27 Desember 2010

Tugas Resume Geokimia

BAB I
Perkembangan Petroleum Geokimia dan geologi
Geokimia petroleum merupakan aplikasi dari prinsip-prinsip kimia untuk mempelajari asal, migrasi, akumulasi, dan alterasi dari petroleum dan pengetahuan ini di gunakan dalam eksplorasi dan cadangan dari minyak dan gas. Lebih dari 100 tahun penyelidikan dan penelitian telah di tunjukkan bahwa sebagian besar dari petroleum dunia berasal dari dekomposisi material organik yang terendapkan dalam cekungan sedimen. Observasi lapangan dari geologist dalam abad 19 menunjukkan gambaran bahwa minyak berasal dari serpih seperti aspal dan berpindah menuju batupasir. Teori rasio carbon merupakan konsep geokimia pertama bahwa akumulasi sampai metamorphism dari minyak dan gas saling berkaitan. Lapangan minyak memberikan jalan untuk gas dimana komponen carbon diatur dalam batubara melampaui 60%, dan lapangan gas tidak dapat ditemukan dimana batasnya melampaui 70%. Batuan induk sekarang diartikan sebagai tidak matang, matang, dan setengah matang untuk generasi minyak dan gas, di dasarkan dalam indikator kematangan. Keberhasilan eksplorasi ditentukan dalam kejadian serempak dari 3 faktor : (1). Keberadaan dari perangkap (struktur, reservoir, seal), (2). Kecenderungan akumulasi dari petroleum (sumber, kematangan, migrasi menuju perangkap, pengukuran waktu), dan (3). Pengawetan dari perangkap petroleum (sejarah pemanasan, penyerbuan air meteorik). Kemungkinan kesuksesan dalam menemukan petroleum merupakan hasil dari semua kemungkinan 3 faktor ini. Fasies organik merupakan pemetaan subdivisi dari unit stratigrafi, yang terkemuka dari subdivisi yang berdampingan oleh sifat material organiknya. Menghasilkan perbedaan fasies organik dan perbedaan jumlah penyingkiran dan jenis dari minyak dan gas. Tekanan generatif petroleum merupakan area dimana lapisan-lapisan yang kaya akan organik disembunyikan pada temperatur yang cukup tinggi sampai menghasilkan dan banyaknya pemisahan dari petroleum. Prospek ini memerlukan pemodelan seluruh proses dari generasi hidrokarbon, pemisahan, migrasi, penjebakkan, dan pengawetan.



BAB II
Karbon dan Asal dari Kehidupan
Kabon (berasal dari kata carbo yang berarti “charcoal”) termasuk dalam keemapt grup dari tabel periodik element, yang berarti bahwa  karbon memiliki 4 elektron dalam kerangka terluar elektron. Karbon jarang dalam jenis ikatan karbon-karbon yang kuat, yang tetap kuat ketika grup karbon berkombinasi dengan elemen lain. Karbon telah menjadi struktur dasar dari semua kehidupan sebagai kita ketahui memulai kehidupan di bumi. Akibatnya rumus kimia dari karbon sering digunakan sebagai kimia organik, padahal rumus kimia dari semua elemen lainnya disebut kimia anorganik.Lebih dari 100 elemen lainnya berkombinasi dengan karbon menghasilkan jenis sekitar 70000 komposisis anorganik, padahal kombinasi karbon dengan elemen lainnya dapat mencapai sekitar 4 milyar komposisi anorganik. Karbon meupakan makanan yang kita makan, oksigen yang kita hirup, pakaian yang kita pakai, rumah yang kita bangun, bahan bakar dari rumah kaca, dan tenaga mobil kirta,kerata api, pesawat terbang. Karbon merupakan elemen yang paling penting di bumi, karbon terdapat dimana-mana dalam kerak bumi.
Bumi secara sederhana
Sejak minyak berasal dari organik, yang telah didiskusikan sebelumnya, itu sangat penting untuk menerangkan asal dan perkembangan kehidupan di bumi. Spekulasi mengenai kelaziman dari minyak Precambrian benar ditentukan dalam perluasan material organik yang telah dibentuk dan diproses dalam waktu Precambrian. Pada awalnya, bumi dimungkinkan memiliki komposisi sekitar 90% besi, oksigen, silikon, dan magnesium dan 10% elemen alami lainnya. Satu model mengusulkan bahwa bumi panas selama milyaran tahun karena energi hantaman dari jatuhan benda luar angkasa, tekanan dari bumi karena gravitasi, dan peluruhan dari elemen radioaktif. Peningkatan temperatur menyebabkan besi mencair dan tercampur menuju pusat meskipun material tersebut terus naik menuju permukaan. Efeknya pada perubahan kerangka bumi yang tadinya relatif homogen menjadi  lapisan heterogen dengan pusatnya inti bumi, mantel sebagai tubuh asli, dan permukaan sebagai material yang terlihat.
Potensi petroleum dari batuan Precambrian
Analisis dari sedimen Precambrian mengindikasi bahwa mereka tidak memiliki kualitas batuan induk dari sedimen Phanerozoic, dalam kuantitas dari kerogen maupun komposisi hidrogen. Minyak dan gas akan terus dapat ditemukan terutama sekali tidak terubah dalam sedimen Precambrian, tetapi kuantitasnya tidak akan lebih besar kecuali batuan induknya kaya akan organik, kerogennya tidak secara luas didehydrogenasi, dan batuan reservoir tidak seperti biasanya di proses.