Pencarian

Jumat, 17 Juni 2011

Geologi Struktur


Pengertian
Geologi struktur adalah studi mengenai distribusi tiga dimensi tubuh batuan dan permukaannya yang datar ataupun terlipat, beserta susunan internalnya.
Geologi struktur mencakup bentuk permukaan yang juga dibahas pada studi geomorfologi, metamorfisme dan geologi rekayasa. Dengan mempelajari struktur tiga dimensi batuan dan daerah, dapat dibuat kesimpulan mengenai sejarah tektonik, lingkungan geologi pada masa lampau dan kejadian deformasinya. Hal ini dapat dipadukan pada waktu dengan menggunakan kontrol stratigrafi maupun geokronologi, untuk menentukan waktu pembentukan struktur tersebut.
Secara lebih formal dinyatakan sebagai cabang geologi yang berhubungan dengan proses geologi dimana suatu gaya telah menyebabkan transformasi bentuk, susunan, atau struktur internal batuan kedalam bentuk, susunan, atau susunan intenal yang lain.

Macam-macam Geologi Struktur
1.Struktur Primer
Perlapisan
        Perlapisan merupakan salah satu struktur dari struktur geologi. Perlapisan termasuk dalam struktur primer yaitu struktur-struktur pada batuan sedimen, seperti perlapisan, lapisan bersusun (graded beding), lapisan simpang siur (cross beding), dan jrjak binatang. Sedangkan pada batuan beku adalah rekahan yang terbentuk akiibat dari pendinginan, dinamakan kekar kolom (columnar joints). Arah rakahannya yang tegak lurus bidang pendinginan, permukaan segi enam. Selain itu juga ada yang namanya laminasi yaitu  bidang perlapisan dimana ketebalan iap lapisan itu kurang dari 1cm.
2. Struktur sekunder
1.    Kekar/Rekahan
Kekar adalah suatu retakan pada batuan yang tidak/belum mengalami pergerakan. Rekahan-rekahan dalam batuan tersebut terjadi karena tekanan atau tarikan yang disebabkan oleh gaya yang bekerja dalam kerak bumi, dimana pergeseran tersebut dianggap sama sekali tidak ada. Kekar dapat menjadi tempat tersimpannya sumber mineral industri tertentu, atau sebagai jalan bagi aliran air tanah.
Kekar dapat terbentuk sebagai:
1.    Kekar pengkerutan, disebabkan oleh gaya pengkerutan yang timbul karena pendinginan atau pengeringan, biasanya berbentuk poligonal yang memanjang.
2.    Kekar lembaran, sekumpulan kekar yang sejajar dengan permukaan tanah, terutama pada batuan beku. Terbentuk karena hilangnya beban di atasnya.
3.    Kekar tektonik, terbentuk karena proses tektonik, atau gaya-gaya akibat pergerakan permukaan bumi.
Berdasar genesanya
1.    Kekar gerus:     kekar yang terbentuk oleh gaya kompresi. Biasanya berpasangan, pada breksi memotong fragmen, bidang kekar lurus dan rata. Batuan akan menjadi terkoyak atau menjadi rapuh.
2.    Kekar tarik :   terbentuk oleh gaya tarik. Biasanya tidak berpasangan, tiak memotong fragmen pada breksi, bidang kekar biasanya tidak lurus dan tidak rata.
3.    Kekar Hibrid     : Berkenampakan sebagai kekar gerus yang membuka, kombinasi antara kekar gerus dan kekar tarik),
4.    Dan kekar tarik tak beraturan : arah kekar tak beraturan, sering merupakan akibat hydraulic fracturing.


Kedudukan terhadap bidang lain
1.    Dip joint
Jurusnya relatif sejajar dengan arah kemiringan lapisan batuan
2.    Strike joint
Jurusnya sejajar dengan arah kemiringan lapisan batuan
3.    Bedding joint
Bidangnya sejajar dengan bidang perlapisan batuan di sekitarnya
4.    Diagonal joint
Jurusnya memotong miring bidang perlapisan batuan sekitarnya
Berdasarkan ukurannya sesar dibedakan menjadi 3, yaitu :
1.    Micro joint, ukurannya kurang dari 1 inch dan hanya dapat dilihat melalui mikroskop
2.    Major joint, dapat dilihat pada contoh singkapan dengan ukuran kurang dari 10 ft
3.    Master joint, dapat dilihat melalui foto udara ukurannya ± 100ft
Berdasarkan bentuknya, kekar dapat dibedakan menjadi dua (menurut Hodgson), yaitu:
1. Kekar sistematik
Kekar sistematik selalu dijumpai dalam pasangan (set). Tiap pasangan ditandai oleh arahnya yang serba sejajar bila dilihat dari kenampakan di atas permukaan (belum tentu demikian pada kenampakan vertikalnya). Kekar sistematik umumnya mempunyai bidang-bidang kekar yang rata atau melengkung lemah, dan biasanya hampir tegak lurus pada batas litologi (bidang perlapisan)
2. Kekar tak sistematik
Kekar yang tak sistematik dapat saling bertemu, tetapi tidak memotong kekar lainnya. Permukaannya selalu lengkung dan umumnya berakhir pada bidang-bidang perlapisan.



2.    Sesar/patahan (fault)
Sesar adalah kekar/retakan batuan yang telah mengalami perpindahan atau pergeseran. Pergeseran itu terjadi berkisar antara beberapa meter hingga mencapai ratusan kilo meter. Sesar merupakan jalur lemah yang lebih banyak terjadi pada lapisan keras dan rapuh.
Beberapa bukti adanya sesar adalah:
- cermin sesar dan gores garis
- pergeseran bidang pelapisan batuan, urat, dsb.
- zona hancuran atau breksiasi
- perulangan lapisan yang sama
- hilangnya lapisan yang seharusnya ada (disebut hiatus)
- bukti-bukti fisiografi, misalnya kelurusan sungai, gawir sesar, dsb.
Macam-macam sesar
1. Berdasar gerak hanging wall terhadap foot wall
a.    Sesar turun/normal = cirinya adalah adanya pemanjangan, ada lapisan hilang
b.    Sesar naik = cirinya adanya pemendekan, ada lapisan yang menumpuk
2. Berdasarkan ada tidaknya gerakan rotasi
a.   Sesar translasi
Masing-masing blok tidak ada gerak rotasi. Garis yang sejajar dengan blok lain tetap sejajar.
b.    Sesar rotasi
Terdapat gerak rotasi antara blok yang satu dengan yang lainnya. Ada titik yang tidak mengalami pergeseran.
3. Berdasarkan rake net slip
a.       Strike slip fault : Arah gerakan sejajar bidang sesar
b.      Dip slip fault : Arah gerakan teka lurus bidang sesar
c.       Diagonal fault
Pergerakan Sesar
1.    Stick slip (tidak kontinyu)
Sesar yang bergerak secara tiba-tiba dengan menyimpan energi besar seperti ini menyebabkan terjadinya gempa bumi.
2. Stable sliding (kontinyu)
Disebabkan oleh adanya fluida yang menyebabkan gerakan terus berlangsung.

3.    Lipatan  (Fold)
      Adalah permukaan pada batuan, baik dalam batuan sedimen maupun batuan metamorf. Bila penekukan membentuk busur, dinamakan antiklin. Jika berbentuk palung disebut sinklin.
Lipatan ditandakan dengan adanya gelombang pada suatu lapisan kilit bumi, yang ditunjukkan oleh perlapisan batuan sedimen, batuan vulkanik, maupun batuan metamorf.
Menurut kejadiannya lipatan sering diklasifikasikan sebagai hasil gejala tektonik maupun non tektonik. Perlipatan batuan ini terjadi dikarenakan material penyusun batuan tersebut bersifat elastik, sehingga saat terjadi tekanan batuan tersebut mengalami perlipatan. Sedangkan jika material penyusun batuannya berupa material yang bersifat keras dan kaku maka saat batuan tersebut memperoleh tekanan akan mengebabkan perpatahan.
Berdasarkan bentuk lipatan dapat dibedakan sebagai berikut:   
1.    Antiklin
Apabila unsur dalam lipatan dengan membentuk seperti busur yaitu dengan puncak di atas seperti (n).
2.    Sinklin
Apabila unsur dalam lipatan membentuk seperti palung seperti huruf (u).


4.    Ketidakselarasan
Ketidakselarasan adalah permukaan erosi atau non-deposisi yang memisahkan lapisan yang lebih muda dari yang lebih tua dan menggambarkan suatu rumpang waktu yang signifikan. Ketidakselarasan digolongkan berdasarkan hubungan struktur antar batuan yang ditumpangi dan yang menumpangi. Ia menjelaskan rumpang pada sikuen stratigrafi, yang merekam periode waktu yang tidak terlukiskan di kolom stratigrafi. Ketidakselarasan juga merekam perubahan penting pada satu lingkungan, mulai dari proses pengendapan menjadi non-deposisi dan/atau erosi, yang umumnya menggambarkan satu kejadian tektonik yang penting.
Pengenalan dan pemetaan sebuah ketidakselarasan merupakan langkah awal untuk memahami sejarah geologi suatu cekungan atau provinsi geologi. Ketidakselarasan diketahui dari singkapan, data sumur, dan data seismik yang digunakan sebagai batas sikuen pengendapan.
Proses terbentuknya adalah:
1.      Pembentukan batuan tua
2.      Adanya erosi dan pengangkatan
3.      Pengendapan batuan yang lebih muda

Macam-macam ketidakselarasan
1. Angular uncomformity
Ketidakselarasan yang terbentuk akibat adanya sudut antara lapisan yang tua dengan lapisan yang lebih muda. Hubungan ini merupakan tanda yang paling jelas dari sebuah rumpang, karena ia mengimplikasikan lapisan yang lebih tua terdeformasi dan terpancung oleh erosi sebelum lapisan yang lebih muda diendapkan.
2. Discomformity
Adanya lapisan yang hilang antara lapisan yang tua dengan lapisan yang lebih muda. Sehingga umur kedua lapisan memiliki selisih yang sangat jauh. Dan dimana lapisan yang berada di bagian atas dan bawah sejajar, namun terdapat bidang erosi yang memisahkan keduanya (umumnya berbentuk tidak rata dan tidak teratur).
3. Noncomformity
Adanya batuan kristalin (beku/metamorf) yang berbatasan langsung dengan batuan sedimen. Lapisan yang berada di atas dan di bawah bidang ketidakselarasan berhubungan secara sejajar/paralel dimana tidak terdapat bukti permukaan erosi, namun hanya bisa diketahui berdasarkan rumpang waktu batuan.

Batuan di bumi


Batuan-Batuan Di Bumi (Jenis Dan Terbentuknya)

Bagian luar bumi tertutupi oleh daratan dan lautan dimana bagian dari lautan lebih besar daripada bagian daratan. Akan tetapi karena daratan adalah bagian dari kulit bumi yang dapat kita amati langsung dengan dekat maka banyak hal-hal yang dapat pula kita ketahui dengan cepat dan jelas. Salah satu diantaranya adalah kenyataan bahwa daratan tersusun oleh beberapa jenis batuan yang berbeda satu sama lain. Dari jenisnya batuan-batuan tersebut dapat digolongkan menjadi 3 jenis golongan. Mereka adalah : batuan beku (igneous rocks), batuan sediment (sedimentary rocks), dan batuan metamorfosa/malihan (metamorphic rocks). Batuan-batuan tersebut berbeda-beda materi penyusunnya dan berbeda pula proses terbentuknya.
Batuan beku atau sering disebut igneous rocks adalah batuan yang terbentuk dari satu atau beberapa mineral dan terbentuk akibat pembekuan dari magma. Berdasarkan teksturnya batuan beku ini bisa dibedakan lagi menjadi batuan beku plutonik dan vulkanik. Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari besar mineral penyusun batuannya. Batuan beku plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang relatif lebih lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Contoh batuan beku plutonik ini seperti gabro, diorite, dan granit (yang sering dijadikan hiasan rumah). Sedangkan batuan beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat (misalnya akibat letusan gunung api) sehingga mineral penyusunnya lebih kecil. Contohnya adalah basalt, andesit (yang sering dijadikan pondasi rumah), dan dacite
Batuan sediment atau sering disebut sedimentary rocks adalah batuan yang terbentuk akibat proses pembatuan atau lithifikasi dari hasil proses pelapukan dan erosi yang kemudian tertransportasi dan seterusnya terendapkan. Batuan sediment ini bias digolongkan lagi menjadi beberapa bagian diantaranya batuan sediment klastik, batuan sediment kimia, dan batuan sediment organik. Batuan sediment klastik terbentuk melalui proses pengendapan dari material-material yang mengalami proses transportasi. Besar butir dari batuan sediment klastik bervariasi dari mulai ukuran lempung sampai ukuran bongkah. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan penyimpan hidrokarbon (reservoir rocks) atau bisa juga menjadi batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon (source rocks). Contohnya batu konglomerat, batu pasir dan batu lempung. Batuan sediment kimia terbentuk melalui proses presipitasi dari larutan. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan pelindung (seal rocks) hidrokarbon dari migrasi. Contohnya anhidrit dan batu garam (salt). Batuan sediment organik terbentuk dari gabungan sisa-sisa makhluk hidup. Batuan ini biasanya menjadi batuan induk (source) atau batuan penyimpan (reservoir). Contohnya adalah batugamping terumbu.
Batuan metamorf atau batuan malihan adalah batuan yang terbentuk akibat proses perubahan temperature dan/atau tekanan dari batuan yang telah ada sebelumnya. Akibat bertambahnya temperature dan/atau tekanan, batuan sebelumnya akan berubah tektur dan strukturnya sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur dan struktur yang baru pula. Contoh batuan tersebut adalah batu sabak atau slate yang merupakan perubahan batu lempung. Batu marmer yang merupakan perubahan dari batu gamping. Batu kuarsit yang merupakan perubahan dari batu pasir.Apabila semua batuan-batuan yang sebelumnya terpanaskan dan meleleh maka akan membentuk magma yang kemudian mengalami proses pendinginan kembali dan menjadi batuan-batuan baru lagi.
Proses-proses tersebut berlangsung sepanjang waktu baik di masa lampau maupun masa yang akan datang. Kejadian alam dan proses geologi yang berlangsung sekarang inilah yang memberikan gambaran apa yang telah terjadi di masa lampau seperti diungkapkan oleh ahli geologi “JAMES HUTTON” dengan teorinya “THE PRESENT IS THE KEY TO THE PAST”

Global Mapper


Global Mapper




Global Mapper adalah salah satu perangkat lunak yang cukup populer sering digunakan oleh kalangan praktisi GIS (geographics information system) atau orang-orang yang berkecimpung di bidang pemetaan. Salah satu keistimewaan program ini adalah kompatibilitasnya dengan banyak sekali format file. Sehingga dapat digunakan oleh banyak orang dari latar belakang pengetahuan perangkat lunak lain yang berbeda-beda.
Global Mapper® dari Intermap lebih dari sekadar alat penayang yang menampilkan arsiran, elevasi, atau kumpulan data vektor yang paling populer: Perangkat ini juga dapat mengkonversi, mengedit, mencetak, melacak GPS, dan memungkinkan Anda menerapkan fungsi SIG pada kumpulan data Anda dalam satu paket perangkat lunak berbiaya rendah dan mudah digunakan. 
Global Mapper® versi baru, rilis 6, mampu menampilkan elevasi data dalam 3D sesungguhnya.
File data Anda dapat di-upload sebagai lapisan. Misalnya, Model Elevasi Digital (DEM), dapat di-upload dengan peta topografis yang dipindai, untuk menciptakan tampilan 3D pada peta. Citra udara digital dapat diletakkan di atas permukaan bersama dengan vektor kontur untuk menciptakan gambar yang menakjubkan dan informatif. Hasilnya dapat dicetak, atau area kerja dapat diekspor ke citra arsiran resolusi tinggi untuk digunakan dalam presentasi atau laporan.
Global Mapper®  bukan sekadar perangkat serbaguna, namun memiliki fungsi built-in untuk perhitungan jarak dan area, pembauran arsir dan penyesuaian kontras, melihat elevasi, dan perhitungan garis pandang, serta kemampuan tingkat lanjut seperti rektifikasi citra, pembuatan kontur dari data permukaan, analisis tampilan arah aliran dari data permukaan, serta triangulasi dan melakukan gridding data titik 3D. Tugas berulang dapat diselesaikan dengan menggunakan fungsi bahasa script yang built-in atau konversi batch secara menyeluruh. 
Keuntungan Global Mapper® 
·    Melakukan perhitungan jarak dan luas dengan akurat, pembauran arsir dan penyesuaian kontras, melihat elevasi, dan perhitungan garis pandang untuk memaksimalkan presisi. 
·    Secara rutin menghemat waktu yang dihabiskan untuk melakukan tugas berulang dengan menggunakan fungsi bahasa script yang built-in dan konversi batch secara menyeluruh. 
·    Dengan cepat mendigitalkan fitur vektor baru, mengedit fitur yang sudah ada, dan dengan mudah menyimpannya ke format ekspor yang didukung. 
·    Dengan mudah melacak setiap perangkat GPS yang kompatibel yang terhubung ke port serial komputer   Anda melalui data apa pun yang di-upload, menandai waypoint tanpa sambungan, serta merekam log pelacakan.  
·    Dalam sekejap menetapkan interval kontur untuk setiap kombinasi data elevasi dengan fitur pembuat kontur tingkat lanjut. 
·    Secara otomatis melakukan triangulasi dan grid kumpulan data titik 3D untuk mengkonversi contoh kumpulan elevasi menjadi kumpulan data yang sepenuhnya di-grid. 
·    Dengan cepat menyimpan isi layar menjadi file BMP, JPG, PNG, atau (Geo) TIFF, yang dapat Anda rektifikasi secara intuitif dan disimpan dalam citra baru yang sepenuhnya dapat dijadikan georeferensi. 
·    Dengan segera melakukan dekompresi setiap transfer file SDTS ke direktori yang terpisah, menghemat waktu yang berharga. 
·    Segera menampilkan file DRG terdekat melalui kliping otomatis file collar USGS DRG

Fungsi-fungsi yang terdapat pada global mapper diantaranya adalah :
1.   Dukungan kepada beragam format terkenal baik raster maupun vektor. 
2.  Kemampuan akses ke database citra dari Digitalglobe , akses ke database TerraServer-USA dan data topografi daerah USA secara gratis.
3.  Koneksi langsung ke sumber data WMS, termasuk akses built in ke database NED 30-m, database SRTM 3-arc second secara gratis.
4.   Mendukung tampilan 3D data elevasi.
5.  Memotong, proyeksi ulang, menyatukan berbagai data raster dan elevasi, termasuk DRG. 
6.  Mendukung digitasi. mendukung digitasi, baik titik, garis atau poligon dengan mouse dan hasilnya dapat disimpan dalam berbagai format vektor terkenal. Juga dapat melakukan input data koordinat COGO, hambatan dan jarak. 
7.   Mendukung GPS. pengguna dapat mengakses GPS dengan global mapper. kita dapat menandai waypoint, merekam jalur semuanya secara live. bahkan kita dapat melakukan koneksi dengan beberapa GPS sekaligus.
8.  Dukungan Datum/proyeksi. global mapper mendukung konversi yang akurat antara beberapa sistem proyeksi dan datum.metode NADCON, NTv2, dan lain-lain.
9.    Mendukung eksport data ke berbagai macam format yang ada. hampir semua format vektor, raster dan elevasi dapat dieksport ke dalam format-format lain. 
10.  Pengguna dapat melakukan rektifikasi citra secara grafikal untuk format JPG, TIFF, dan PNG dan menyimpannya sebagai raster yang terkoreksi.
11.   Kita dapat menggenerate kontur dari berbagai macam kombinasi data elevasi. kita dapat menentukan kontur interval.
12.  Selain itu kita juga bisa melakukan triangulasi otomatis dan gridding untuk data titik 3D.
13. Selain itu juga mendukung kombinasi serta perbandingan terrain surface seperti DEM. kita dapat melakukan operasi pembagian, rata-rata, dan lain -lain.
14. Dukungan untuk NASA World Wind, Google Map, Virtual Earth
15. Anda Dapat menangkap tampilan gambar menjadi file BMP, JPG, PNG atau (Geo)TIFF dengan resolusi yang anda inginkan.
16. Dapat melakukan proses batch konversi untuk berbagai macam file.
17. Auto clip collar untuk DRG, BSB dan DOQQ (marine chart).
18. Dukungan untuk file SDTS DLG, SDTS DEM dan file lain yang di kompres dengan .tar, .gz atau zip.
19. Analisis visualisasi shading komprehensif dengan data elevasi dari lokasi yang spesifik. 
20. Analisa LOS (3D Path Profiling and Line of Sight) termasuk kurva bumi, ketinggian reciever/transmiter, dan minimum clearance.
21. Kemampuan Pengukuran, termasuk panjang multi segmen, luas area, analisa cut-and-fill.
22. Kemampuan mengaitkan atribut file vektor ke website atau file lain.
23. mendukung format DEM dan SDTS DEM terkini termasuk DEM Desimeter.
24. Dapat membuka file DLG-O dan DEM langsung dari file kompresi gzip tanpa perlu melakukan dekompress.
25. Dapat memberikan keterangan setiap kali kita menjalankan kursor ke sebuah feature. 
26. Mendukung navigasi dengan keyboard.
27. Mencari dan editing data vektor berdasarkan nama, isi atribut atau deskripsinya.
28. Membuka file JPG dengan data posisi EXIF didalamnya.

Rabu, 08 Juni 2011

Beberapa istilah dalam geomigas


  • Derajat API
Derajat API (API Gravity) merupakan satuan yang digunakan untuk menyatakan berat jenis minyak dan digunakan sebagai dasar klasifikasi minyak bumi yang paling sederhana. Hubungan berat jenis dengan derajat api adalah saling berkebalikan. Makin kecil berat jenis minyak bumi atau makin tinggi derajat APInya,  makin berharga minyak bumi itu karena lebih banyak mengandung bensin. Tinggi rendahnya berat jenis minyak bumi juga berpengaruh pada viskositasnya. Pada umumnya semakin tinggi derajat API atau makin ringan minyak bumi tersebut, makin kecil viskositasnya. Tinggi rendahnya derajat API juga berpengaruh pada titik didih minyak bumi, kalau API Gravity minyak bumi rendah, maka titik didihnya tinggi. Demikian sebaliknya kalau derajat APInya tinggi, maka titik didihnya rendah, dan juga lebih mudah terbakar  atau mempunyai titik nyala yang lebih rendah daripada yang derajat APInya rendah.  Ternyata terdapat hubungan antara berat jenis dengan nilai kalori minyak bumi, pada umumnya minyak bumi dengan API tinggi menghasilkan kalori yang lebih kecil daripada minyak bumi dengan API lebih rendah.
Berdasarkan derajat API, minyak mentah dibagi kedalam lima jenis minyak mentah yaitu: minyak mentah ringan, minyak mentah ringan sedang, minyak mentah berat sedang, minyak mentah berat, minyak mentah sangat berat.
  • Isoparafin
Isoparafin merupakan gugus alkil (parafin) yang bercabang sedangkan normal parafin merupakan gugus alkil dengan rantai lurus, dan merupakan penyusun dari gasoline. Alkilasi merupakan gasoline yang terdiri dari isoparafin 100%.
  • Normal Parafin
Istilah parafin berasal dari kata Latin parum affinis, yang berarti "sedikit afinitas". Di samping naphthenes, jenis hidrokarbon parafin adalah yang paling umum kedua dalam konstituen minyak mentah. Parafin mendominasi fraksi bensin pada minyak mentah, dan mereka adalah prinsip hidrokarbon tertua, berada pada kedalaman paling dalam. Istilah saturated dan aliphatic hidrokarbon juga digunakan untuk kelompok ini. Parafin rantai lurus ditunjukkan disebut parafin normal, atau rz parafin. Parafin normal membentuk suatu seri homolog. Rz-parafin membentuk seri homolog, karena setiap hidrokarbon berbeda dari anggota berhasil dengan satu karbon dan dua atom hidrogen. Para anggota dari seri yang disebut homolognya. Karena parafin normal didefinisikan sebagai rantai lurus, ada sejumlah dari mereka dalam minyak mentah biasanya kurang dari delapan puluh («= 1 sampai 80). Hal ini membuat mereka yang paling mudah diidentifikasi sebagai senyawa pada minyak bumi. Semua jenis molekul lainnya berisi ratusan molekul yang berbeda, sehingga identifikasi jauh lebih sulit.
  • Polimer
Polimer didefinisikan sebagai substansi yang terdiri dari molekul-molekul yang menyertakan rangkaian satu atau lebih dari satu unit monomer. Manusia sudah berabad-abad menggunakan polimer dalam bentuk minyak, aspal, damar, dan permen karet. Tapi industri polimer modern baru mulai berkembang pada masa revolusi industri. Di akhir 1830-an, Charles Goodyear berhasil memproduksi sebentuk karet alami yang berguna melalui proses yang dikenal sebagai “vulkanisasi”. 40 tahun kemudian, Celluloid (sebentuk plastik keras dari nitrocellulose) berhasil dikomersialisasikan. Adalah diperkenalkannya vinyl, neoprene, polystyrene, dan nilon di tahun 1930-an yang memulai ‘ledakan’ dalam penelitian polimer yang masih berlangsung sampai sekarang.
Berdasarkan sumbernya polimer dibedakan menjadi 2 (dua):
1.      Polimer alami : kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut
2.      Polimer sintetis
a.       Tidak terdapat secara alami: nylon, poliester, polipropilen, polistiren
b.      Terdapat di alam tetapi dibuat oleh proses buatan: karet sintetis
Polimer alami yang dimodifikasi: seluloid, cellophane (bahan dasarnya dari selulosa tetapi telah mengalami modifikasi secara radikal sehingga kehilangan sifat-sifat kimia dan fisika asalnya).
  • Deret alkena
Alkena merupakan kelompok senyawa kimia yang sifat fisik dan sifat kimianya sangat dipengaruhi oleh gugus fungsinya. Alkena merupakan hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap dua pada rantai atom C-nya. ( - C = C - ). Senyawa alkena mengandung jumlah atom H yang lebih sedikit dari pada jumlah atom H pada alkana. Sehingga senyawa alkena disebut senyawa tidak jenuh atau senyawa olefin. (istilah olefin berasal dari kata latin olein = minyak, ficare = memben- tuk). Istilah olefin berasal dari kenyataan, bahwa anggota pertama dari deret alkena yaitu C2H4 (etena) bereaksi dengan klor menghasilkan etilen klorida yang berwujud seperti minyak.
Molekul deret alkena dicirikan oleh adanya sebuah ikatan rangkap yang menghubungkan dua atom karbon yang berdekatan. Beberapa anggota pertama deret ini dicantumkan dalam Tabel berukut :
Deret senyawa alkena (CnH2n)

  • Aromatik
Istilah hidrokarbon aromatik ini berasal ketika senyawa berbau menyenangkan seperti cymnene dimana diisolasi sebagai minyak wangi alami. Namun, kebanyakan hidrokarbon sedikit bau yang sangat dalam keadaan murni. Bau yang kuat dari minyak bumi adalah karena nonhydrocarbons. Semua hidrokarbon aromatik mengandung setidaknya satu cincin benzena. Ini adalah sebuah cincin 6-karbon datar ,di mana ikatan keempat setiap atorn karbon dibagi seluruh cincin. Untuk kesederhanaan, cincin ditunjukkan dengan lingkaran dalam, yang menunjukkan bahwa ikatan elektron berpasangan itu keempat terdelokalisasi atas semua atom karbon di atas ring. Para aromatik hidrokarbon tak jenuh yang bereaksi untuk menambahkan hidrogen atau elemen lainnya untuk cincin. Aromatik jarang berjumlah lebih dari 15 persen dari total minyak mentah. Mereka cenderung terkonsentrasi dalam pecahan berat minyak bumi, seperti minyak gas, minyak pelumas, dan residuum, di mana kuantitas yang sering melebihi 50 persen. Toluena dan metaxylene adalah hidrokarbon aromatik yang paling umum dalam minyak bumi. Aromatik memiliki peringkat oktan tertinggi dari jenis hidrokarbon, sehingga mereka berharga dalam campuran bensin. Namun, mereka tidak diinginkan dalam kisaran minyak pelumas karena mereka memiliki perubahan tertinggi di viskositas dengan suhu semua hidrokarbon.
  • Derajat Baume
Derajat baume merupakan satuan skala hasil penemuan Antonie Baume seorang ahli kimia dari Perancis. Skala Baume adalah skala yang digunakan pada hydrometer untuk menentukan massa jenis cairan. Skala Baumé bukan merupakan suatu ukuran konsentrasi. Contohnya untuk mengetahui molaritas dari HCl, maka harus mengkonversi derajat Baumé ke berat jenis, dan kemudian menggunakan berat jenis untuk membandingkan dari data yang berasal dari handbook. Sebagai contoh, CRC handbook mempunyai table yang menghubungkan berat jenis ke konsentrasi untuk asam sulfat.
Pada 60°F, berat jenis dapat dihitung dari derajat Baumé menggunakan rumus berikut:
Cairan yang lebih ringan daripada air : berat jenis = 140/(°Bé + 130)
Cairan yang lebih berat daripada air   : berat jenis = 145/(145 - °Bé)
Walaupun skala Baumé hampir tidak pernah disebutkan khusus dalam kimia, namun sering digunakan sebagai cara yang tepat untuk memeriksa konsentrasi larutan.
  • Homolog
Homolog merupakan suatu seri susunan hidrokarbon berdasarkan penambahan atom C sehingga akan membentuk suatu susunan yang hampir sama, menjadi lebih panjang ataupun membentuk suatu pola lingkaran, merupakan deretan yang dibentuk dengan penambahan gugus yang tetap.
Rantai menerus yang berasal dari senyawa di berbagai jenis minyak bumi ialah golongan isomer dari seri homolog. Anggota pertama dari seri homolog selalu lebih banyak terkonsentrasi di dalam minyakbumi dibandingkan anggota lainnya yang susunan molekulnya lebih berat
Dua Kelompok Utama Seri Homolog
ü  Golongan Alifatik
ü   Golongan Siklik
  • Ikatan Jenuh dan tak Jenuh
Selain dapat membuat rantai panjang dan struktur isomer, hidrokarbon juga dapat bersifat jenuh dan tak-jenuh. Bersifat jenuh jika terdapat ikatan rangkap satu saja (alkana). Sedangkan jika pada rangkaian tersebut terdapat ikatan rangkap dua (alkena) ataupun rangkap tiga (alkuna) akan bersifat tak-jenuh.
  • Sikloparafin
Sikloparafin adalah senyawa siklik hidrokarbon jenuh yg mengandung gugus -CH2 dng rumus umum CnH2n.